Tiwul, atau thiwul (Hanacaraka:ꦛꦶꦮꦸꦭ꧀, Mataraman: Thiwul, Hanacaraka:ꦎꦪꦏ꧀, Dialek Banyumasan: Oyak) adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon atau singkong.[1] Penduduk Trenggalek,Wonosobo, Gunungkidul,[2] Wonogiri,[3] Pacitan dan Blitar dikenal mengonsumsi jenis makanan ini sehari-hari.
Tiwul dibuat dari gaplek.[1] Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit maag, perut keroncongan, dan lain sebagainya. Tiwul pernah digunakan untuk makanan pokok sebagian penduduk Indonesia pada masa penjajahan Jepang dan sekarang tiwul dibuat jadi tiwul instan.[4]
Dari Kebumen, Banyumas dan Cilacap dikenal penganan serupa yang disebut oyek.[5] Meskipun sama-sama berasal dari gaplek, kedua jenis makanan ini berbeda dalam proses pembuatannya, sehingga rasanya pun sedikit berbeda.